Serang
(AntaraBanten) - Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten
menganjurkan masyarakat daerah itu mengembangkan ternak itik atau bebek
karena prospek menjanjikan, permintaan tinggi dan tidak sulit
mengusahakannya.
"Belakangan
ini masyarakat Banten gemar mengonsumsi daging bebek sehingga tidak
heran kalau banyak rumah makan yang khusus menjual bebek goreng atau
sate bebek bermunculan dimana-mana," kata Kepala Bidang Produksi
Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten, H
Asep Nugraha di Serang, Selasa.
Asep
didampingi Kepala Seksi Pengembangan Produk Peternakan Saiful Bahri
mengatakan memelihara itik pedaging atau petelur tidak begitu sulit
dibandingkan memelihara ayam ras, karena pada umumnya itik tahan
terhadap penyakit dan tidak memerlukan kandang khusus.
Salah
satu jenis itik pedaging yang saat ini banyak diminati dan mulai
dikembangkan adalah itik serati atau tiktok, yang dihasilkan dari
perkawinan silang antara entok jantan dan itik petelur betina melalui
proses inseminasi buatan (IB).
Pemeliharaan
itik serati atau tiktok sebagai itik pedaging memiliki beberapa
keunggulan, yaitu cepat tumbuh sehingga bobot potong lebih besar,
tekstur daging lebih empuk dan tidak amis, serta kadar lemaknya rendah
yaitu hanya 1,5 persen. Selain itu, masa pemeliharaan juga relatif
pendek yaitu 8-10 minggu.
Ia
mengatakan itik serati atau tiktok relatif tahan terhadap penyakit,
karena daya adaptasinya lebih baik terhadap perubahan lingkungan.
Penyakit timbul sebagai akibat tidak berfungsinya faktor utama dengan
baik, yaitu sanitasi, biosecurity, manajemen serta perubahan lingkungan
terutama cuaca dan suhu.
Penyakit
utama itik pedaging hampir sama dengan jenis unggas lainnya, yaitu
"sallmonellosis" yang disebabkan bakteri "salmonella typhimurium" dan
entritidis botulismus yang disebabkan oleh bakteri "clostridium
botulinum, fowl cholera, fowl pox, influenza, avian chlamydiasis,
coccidiosis dan lainnya.
Pencegahan
penyakit itik pedaging, lanjut dia, dapat dilakukan melalui peningkatan
kebersihan dan sanitasi kandang yang baik, vaksinasi dan meningkatkan
kualitas pakan. Sedangkan yang sudah terserang dapat diberikan
antibiotik seperti sulfadimidin, furasolidine, tetramysin, spreptomycin,
oxytetrasiklin dan lainnya.
Selain
itik tiktok, jenis itik lain yang dapat dipelihara oleh peternak Banten
adalah itik jenis damiaking (itik petelur), itik duo (juga itik
petelur).
Asep
mengatakan populasi itik di Banten pada tahun 2013 mencapai 2,05 juta
ekor, sebagian besar berada di kabupaten Serang (1,4 juta ekor) dan
Kabupaten Tangerang (384.100 ekor), sedangkan itik manila berjumlah
409.700 ekor.
Jumlah
itu meningkat dibandingkan tahun 2012 yang hanya mencapai 1,7 juta
ekor, dan pada 2014 diprediksi akan mengalami peningkatan sebanyak 2,1
juta ekor.
Sementara
itu jumlah itik manila mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 yang
mencapai 761,600 ekor, dan pada 2014 diperkirakan naik sedikit menjadi
424.900 ekor dibandingkan tahun 2013.
sumber: http://banten.antaranews.com/berita/21709/distanak-banten-anjurkan-masyarakat-kembangkan-ternak-itik
sumber: http://banten.antaranews.com/berita/21709/distanak-banten-anjurkan-masyarakat-kembangkan-ternak-itik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar